My random galleries

Kamis, 23 Januari 2014

Laporan Kesehatan Ternak

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN KESEHATAN TERNAK

Oleh :
Asri Nurhayati          J3W412001
Lukman Ahmadi       J3W412010
Mimi Ria Wati          J3W412018
Sofiatun                    J3W412030
Sopian Zuhri             J3W412034





 





PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TERPADU
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

I.     PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkandangan merupakan suatu lokasi atau lahan khusus yang diperuntukkan sebagai sentra kegiatan peternakan yang di dalamnya terdiri atas bangunan utama (kandang), bangunan penunjang (kantor, gudang pakan, kandang isolasi) dan perlengkapan lainnya.
Kandang merupakan hal yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan budidaya sapi maupun domba. Karena kandang merupakan tempat untuk berlindung ternak dari gangguan iklim, kesibukan masyarakat, binatang pemangsa dan yang lainnya, sehingga dengan adanya bangunan tersebut ternak dapat hidup, makan, minum, berdiri, tidur, bergerak cukup, tumbuh dengan baik.
Hal itu menyebabkan kondisi kandang memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan ternak. Kandang  yang baik akan berpengaruh langsung bagi kesehatan ternak serta produktivitasnya. Sebaliknya kandang yang buruk dari segi kontruksi maupun kondisi alam yang mendukung, akan berakibat pada rendahnya produktivitas ternak. Selain itu, kandang yang baik juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu: memaksimalkan peralatan dengan baik, meminimumkan kebutuhan tenaga kerja, aliran produksi menjadi lebih efisien dari waktu dan tenaga, mengurangi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan, serta meningkatkan kerapian dan kebersihan.
Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi dan kontruksi kandang yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap peternak. Hal ini diharapkan agar peternak bisa membangun kandang yang efisien bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap produktivitas yang dihasilkan.





1.2.Tujuan

·           Mahasiswa mampu membedakan antara kandang ternak yang efisien dan tidak efisien;
·           Mahasiswa mengetahui kontruksi detail kandang ternak;
·           Mahasiswa mengetahui perlengkapan-perlengkapan yang mendukung efisiensi kandang;
















II. METODELOGI

2.1 Pelaksanaan
Praktikum struktur kandang yang baik untuk sapi dan domba dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2013. Lokasi praktikum struktur kandang yang baik dan benar dilaksanakan pada dua lokasi, yaitu kandang sapi potong dan kandang domba dan kambing, Kampus Praktikum Gunung Gede, Diploma IPB.
2.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum struktur kandang sapi dan domba adalah meteran dan alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah kandang sapi dan domba.
2.3 Prosedur Kerja
            Prosedur pemgukuran kandang sapi dan domba dibagi dalam dua prosedur kerja, yaitu pengukuran kandang sapi dan pengukuran kandang domba.
2.3.1 Pengukuran Kandang Sapi
Hal pertama yang dilakukan pada pengukuran kandang sapi adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian, mulailah mengukur bagian kandang sapi. Bagian-bagian yang perlu diukur pada kandang sapi adalah lebar gerbang kandang, tinggi gerbang kandang, lebar kandang, panjang kandang individu, tinggi sekat pemisah, lebar dan kedalaman selokan, kemiringan lantai, lebar lorong kandang, lebar tempat pakan dalam, lebar tempat pakan luar, panjang tempat pakan dalam, panjang tempat pakan luar, tinggi tempat pakan dalam, tinggi tempat pakan luar, panjang dan lebar tempat penampungan air, lebar, dan panjang teras luar, ketinggian kandang.
-  Lebar dan tinggi gerbang sapi diukur dari ujung gerbang bagian kiri sampai bagian kanan ujung. Pengukuran dilakukan dengan merentangkan meteran dari bagian tepi kiri gerbang hingga bagian tepi kanan gerbang. Sedangkan untuk mengukur ketinggian gerbang kandang dilakukan dengan merentangkan meteran dari permukaan lantai hingga bagian atas gerbang.
-  Lebar, panjang, dan sekat pemisah kandang diukur dengan cara merentangkan meteran pada bagian lebar kandang (bisa bagian depan maupun bagian belakang) dan pada bagian panjang (mengikuti panjang tubuh sapi).
-  Lebar dan kedalaman selokan dikukur dengan cara menarik meteran dari bagian kiri ke kanan selokan maupun sebaliknya. Sedangkan kedalaman diukur dengan merentangkan meteran dari bagian atas selokan(sejajar dengan lantai kandang) sampai dasar selokan.
-  Kemiringan lantai bisa diukur dengan mengukur bagian ujung depan sekat pemisah (dekat tempat pakan sapi) dan mengukur ujung belakang sekat pemisah sapi (sekat yang berada di dekat ekor sapi), lalu tinggi sekat bagian depan dikurangi tinggi sekat bagian belakang.
-  Lebar lorng kandang diukur dari bagian kiri ke kanan lorong.
-  Lebar, tinggi, dan panjang tempat pakan dan minum sapi. Panjang, tinggi dan lebar diukur pada bagian luar dan dalamnya.
-  Ketinggian kandang diukur dari permukaan lantai hingga ujung atap kandang.
2.3.2        Pengukuran Kandang Domba
Hal pertama yang dilakukan pada pengukuran kandang domba adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian, mulailah mengukur bagian-bagian kandang domba. Bagian-bagian yang perlu diukur pada kandang domba adalah tinggi dinding, tinggi panggung, tinggi tempat pakan, panjang tempat pakan, tinggi sekat dalam, lebar selasar, lebar tempat pakan, tinggi atap atas, tinggi atap bawah, panjang sekat dalam, dan tinggi sekat dalam.
-  Tinggi dinding diukur dari bagian dasar lantai kandang hingga bagian atas kawat pada sisi dinding kandang.
-  Tinggi panggung diukur dari permukaan tanah hingga permukaan lantai kandang.
-  Tinggi tempat pakan dikukrdari permukaan lantai kandang hingga ujung bagian atas tempat pakan
-  Panjang tempat pakan diukur dari ujung kiri bagian tempat pakan hinnga ujung kanan, maupun sebaliknya.
-  Tinggi sekat dalam diukur dari ujung bagian depan sekat (arah kepala domba) hingga ujung bagian belakang sekat (arah ekor domba).
-  Lebar selasar diukur dari tepi kandang satu dengan kandnag lainnya atau selasar merupakan jarak/jalan pemeliharaan ternak dalam kandang.
-  Lebar tempat pakan diukur dari bagian depan tempat pakan hingga bagian belakang tempat pakan.
-  Tinggi atap atas dikukur dari permukaan lantai hingga ujung atap/titik tertinggi atap.
-  Tinggi atap bawah diukur dari permukaan tanah hingga bagian atap bawah atau bagian atas kawat dinding.
-  Panjang sekat dalam diukur dari sekat bagian depan hingga sekat bagian belakang.
-  Tinggi sekat dalam diukur dari permukaan lantai kandang hingga bagian atas sekat yang membatasi kandang satu dengan kandang lainnya.









IV. PEMBAHASAN

Kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan untuk melindungi ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang dan gangguan lainnya (Mulyantini 2010). Kandang ternak memiliki fungsi lainnya yang sangat penting dan berlaku untuk semua jenis ternak unggas (ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam kampung pedaging, ayam kampung petelur, itik pedaging, itik petelur, dan puyuh), ternak ruminansia (sapi pedaging, sapi perah, kerbau, domba, kambing pedaging dan kambing perah, dan ternak monogastrik (kuda, babi dan kelinci). Kandang merupakan suatu faktor penting yang harus diperhatikan. Berikut manfaat kandang untuk peternakan,
-       Sebagai tempat tinggal bagi ternak agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar/buas dan pencurian).
-       Menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman (stres) akibat perubahan lingkungan dan kebisingan, sehingga ternak dapat memberikan hasil produksi sebagaimana yang diharapkan.
-       Mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan sebagai penghasil daging, telur, susu, wol dan kulit.
-       Membatasi ruang gerak bagi ternak agar energi yang dikonsumsi dalam bentuk pakan dapat diubah secara efektif sehingga dapat meningkatkan efesiensi penggunaan pakan dan kebutuhan tenaga kerja.
-       Menyediakan suhu ambang dengan kualitas udara yang baik, tingkat gas beracun yang rendah dan pencahayaan yang cukup.
-       Membuat hasil produksi yang lebih bersih.
-       Mempemudah pengelolaan dan pengawasan.
-       Mempermudah pengontrolan internal parasit dan masalah penyakit.
-       Mencegah pencemaran lingkungan dari ternak yang membuang kotoran sembarangan.
Agar kandang mampu memenuhi fungsi kandang sebagaimana semestinya seperti diatas, diperlukan konstruksi kandang yang baik dan benar.
4.1 Kandang Sapi
Kandang merupakan salah satu unsur penting dalam suatu usaha peternakan, terutama dalam penggemukan ternak potong. Bangunan kandang yang baik harus bisa memberikan jaminan hidup yang sehat dan nyaman. Bangunan kandang diupayakan pertama-tama untuk melindungi sapi terhadap gangguan dari luar yang merugikan, baik dari sengatan matahari, kedinginan, kehujanan, dan tiupan angin kencang. Selain itu, kandang juga harus bisa menunjang peternak dalam melakukan kegiatannya, baik dari segi ekonomi maupun segi kemudahan dalam pelayanan. Kandang berfungsi sebagai lokasi tempat pemberian pakan dan minum. Dengan adanya kandang, diharapkan sapi tidak berkeliaran di sembarang tempat, mudah dalam pemberian pakan dan kotorannya pun bisa dimanfaatkan seefisien mungkin.
Tata laksana perkandangan merupakan salah satu faktor produksi yang belum mendapat perhatian dalam usaha peternakan sapi potong khususnya peternakan rakyat. Kontruksi kandang belum sesuai dengan persyaratan teknis akan mengganggu produktivitas ternak, kurang efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Kondisi kandang belum memberikan keleluasaan, kenyamanan dan kesehatan bagi ternak.
Beberapa persyaratan yang diperlukan dalam mendirikan kandang antara lain (1) memenuhi persyaratan kesehatan ternaknya, (2) mempunyai ventilasi yang baik, (3) efisiensi dalam pengelolaan (4) melindungi ternak dari pengaruh iklim dan keamanan kecurian (5) serta tidak berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama, penataan dan perlengkapan kandang kandang hendaknya dapat memberikan kenyamaman kerja gi petugas dalam dalam proses produksi seperti memberi pakan, pembersihan, pemeriksaan birahi dan penanganan kesehatan. Bentuk dan tipe kandang hendaknya disesuaikan dengan lokasi berdasarkan agroekosistemnya, pola atau tujuan pemeliharaan dan kondisi fisiologis ternak.

a.    Tipe Kandang
Tipe kandang yang digunakan pada kandang GG adalah kandang individu. Tinggi sekat pemisah sekat sekitar 1 m atau setinggi badan sapi. Namun, tinggi sekat yang digunakan pada kandang GG adalah  90 cm. Sapi di kandang individu diikat dengan tali tampar pada lantai depan guna menghindari perkelahian sesamanya. Luas kandang individu disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Namun, panjang kandnag sapi yang ada di kandang GG hanyalah 1,5 m yang telah disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi. Biaya kandang individu lebih tinggi dibanding kandang lompok (biaya pembuatan kandang, biaya tenaga kerja untuk memandikan sapi dan pembersihan kandang). Kelebihan kandang individu dibanding kandang kelompok yaitu : sapi lebih tenang dan tidak mudah stress, pemberian pakan dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan ternak, menghindari persaingan pakan dan keributan dalam kandang. Kandang individu model dua baris, biasanya menggunakan tipe kandang yang mempunyai atap dua bidang (Gable, Monitor dan Semi monitor). Keadaan ini telah sesuai dnegan keadaan kandang GG dari model individu yang disesuaikan dengan model atap monitor.
b.    Sumber Air dan Pakan
Sumber air dan pakan merupakan hal yang paling utama untuk membangun kandang. Kandang sapi yang berada di Kampus GG, terletak di dekat dengan sumber air (melalui keran) dan sumber paakn (hijauan) berada dekat dari kandang. Dengan luasan 2957m2 mampu mencukupi pakan hijauan sapi yang berada di kandang.
c.       Lantai Kandang
Lantai kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Lantai kandang dapat berupa tanah, beton atau pasir cemen (PC) dan kayu yang kedap air. Keadaan ini sesuai dengan lantai kandang sapi yang berada di GG, berupa beton sehingga cukup kuat tahan lama dan tidak terlalu kasar. Kandang dengan sistem individu lebih baik jika tidak menggunakan alas liter. Kandang sistem non litter beserta ternaknya akan tampak lebih bersih dibanding sistem litter, karena secara rutin dilakukan kegiatan memandikan sapi dan pembuangan kotoran feses. Sistem alas litter lebih cocok untuk kandang koloni atau kelompok, karena tidak ada kegiatan memandikan ternak dan pembersihan kotoran feses secara rutin. Lantai kandang harus selalu terjaga drainasenya, sehingga untuk lantai kandang non dibuat miring kebelakang untuk memudahkan pembuangan kotoran dan menjaga kondisi lantai tetap kering. Kemiringan lantai berkisar antara 2 – 5 %, artinya setiap panjang lantai 1 meter maka ketinggian lantai bagian belakang menurun sebesar 2 – 5 cm. Lantai kandang sapi yang berada di GG cukup memnuhi keriteria kemiringan, sehingga air dpat mengalir dari bagian dalam kandang.
d.      Kerangka
Kerangka yang digunakan disesuaikan dnegan tujuan dan jangka waktu dan keperluan. Kerangka kandang sapi GG adalah kerangka beton dan tiang-tiang kayu besar. Penggunaan ini disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan kandang yang beragam usia dan berbagai periode di dalam kandang, yaitu dimulai dari pedet hingga dewasa kandang yang digunakan masih dibawah bangunan dan atap yang sama (hanya saja kandang individu yang berbeda).
e.       Atap
Bahan atap yang digunakan pada kandang sapi GG adalah atap genteng, penggunaan ini kurang sesuai dengan keadaan iklim wilayah bogor yang cenderung dingin dengan curah hujan tinggi. Pemakaian atap genteng biasanya digunakan untuk kandang yang berada di wilayah yang bersuhu lingkungan terlalu panas sehingga mampu menyerap panas. Sedangkan daerah yang dingin bisa menggunakan atap seng atau genteng karena bahan jenis ini mampu menyerap panas dan mampu memberikan udara hangat didalam kandang. Model atap yang digunakan pada kandang GG adalah model atap monitor, sebenarnya model atap monitor kurang baik untuk wilayah dataran tinggi. Model atap monitor lebih cocok untuk daerah dataran rendah, karena atap monitor efisien menyerap panas. Ketinggian atap yang digunakan pada kandang GG adalah 3 meter, hal ini sesuai dengan kriteria ketinggian atap kandang yang berada di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 2,5m-3,5m.

f.       Dinding
Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan lainnya, dibangun lebih tinggi dari sapi waktu berdiri. Untuk dataran rendah, yang suhu udaranya panas dan tidak ada angin kencang, bentuk kandang yang diinginkan adalah lebih terbuka, sehingga cukup menggunakan kayu atau bambu yang berfungsi sebagai pagar kandang agar sapi tidak keluar. Dinding kandang yang terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai jarak atar sekat antara 40 – 50 cm. Namun, karena cuaca kota bogor yang tergolong panas dan gerah maka dinding yang digunakan pada kandang sapi GG adalah dinding beton yang tidak rapat/setengah terbuka. Hal ini bertujuan agar sirkulasi udara berjaan lancar.
g.      Peralatan Kandang
Peralatan kandang berupa tempat pakan dan minum. Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minum yang berada didepan ternak, terbuat dari kayu atau tembok dengan ukuran mengikuti lebar kandang. Tempat pakan dan minum yang digunakan pada kandang GG berbahan tembok dengan lebar 1,5 m. Panjang tempat pakan adalah 86 cm yang mendekati ketetapan panjang tempat pakan berkisar antara 90 – 100 cm sedangkan lebar tempat pakan adalah 45 cm yang sesuai dengan saran ketetapan  tempat minum berkisar antara 50 – 60 cm.
h.      Lebar selokan dan Jalan Perawatan
Lebar ukuran selokan yang terdapat di kandang GG adalah 30 cm dengan kedalaman 20 cm. Hal ini disesuaikan dengan ukuran selokan digunakan pada untuk kandang individu, dengan ukuran lebar 30 – 40 cm dan dalam 5 – 10 cm. sedangkan jalan perawatan yang ada di kandang GG adalah 3m. Ukuran ini telah sisuai dengan lebar kandang yang berukuran 9,4 m. Sehingga memungkinkan gerobak dorong masuk ke kandang untuk suplay pakan dan air.
i.        Arah Kandang
Cahaya matahari merupakan disinfektan alami yang sangat ampuh. Oleh karena itu, pendirian kandang harus membujur dari utara-selatan, agar cahaya matahari leluasa masuk kedalam kandang. Hal ini sudah sesuai dengan arah kandang sapi yang berada di Kampus GG yang membujur ke arah utara-selatan dan melintang ke timur.

4.2 Kandang Domba
Perkandangan sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak domba dan kambing yang dipelihara. Kandnag berguna untuk melindungi ternak dari gangguan luar (misalnyapanas, hujan, angin, binatang buas, dan lain-lain), memudahkan pemeliharaan dan pengawasan sehari-hari, dan memudahkan pengumpulan kotoran (sehingga kebersihan lingkungan dapat terjaga dan kotran dapat digunakan sebagai pupuk organik). Guna memenuhi fungsi tersebut, kandnag harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan, ditinjau dari lokasi, bahan, konstruksi, dan bentuknya.
a.      Model Kandang
Kandang ternak domba pada umunya memilki dua model, yaitu model kandang lantai (lemprak) dan model kandang panggung (berkolong), yaitu dibawah lantai kandnag terdapat kolong. Model kandang yang digunakan pada kandang domba dan kambing di GG adalah model kandang panggung (kolong). Kandang model ini sesuai dengan iklim Bogor yang curah hujannya tinggi, sering banjir, dan permukaan tanahnya lembab. Kandang model panggung memilki beberapa kelebihan;
- Ruang kandang lebih nyaman, karena kotoran dan air kencing jatuh kebawah sehingga dasar kandang selalu kering dan tidak lembab. Hal ini akan menjaga ternak domba dari penyakit busuk kuku dan penyalit cacing yang ditularkan melalui kotoran
-  Pertukaran udara lebih baik, sehingga terhindar dari penyakit paru-paru
- Ternak dapat terhindar dari gangguan binatang buas
b.      Atap
Atap yang digunakan pada kandang domba GG adalah atap genteng, penggunaan             ini kurang sesuai dengan keadaan iklim wilayah bogor yang cenderung dingin dengan curah hujan tinggi. Pemakaian atap genteng biasanya digunakan untuk kandang yang berada di wilayah yang bersuhu lingkungan terlalu panas sehingga mampu meyerap panas. Sedangkan daerah yang dingin bisa menggunakan atap seng atau genteng karena bahan jenis ini mampu menyerap panas dan mampu memberikan udara hangat didalam kandang.
c.       Dinding Kandang
Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70 - 80 cm (ukuran tinggi penyekat) agar ternak domba di dalam kandang terhindar dari angin kencang. Selanjutnya di atas ketinggian 70 - 80 cm, dinding dibuat bercelah agar udara dapat masuk bebas dan sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang. Hal ini juga sesuia dengan kondisi kandnag domba yang berada di GG. Tinggi atap kandang setinggi 1,9 m dengan bahan dinding kawat dan kayu yang jarang. Tinggi ruang utama dari alas sampai atap kurang lebih 2 meter, sedangkan tinggi atap bawah yang berada di kandang GG adalah 2,9m. Dinding kandnag GG juga berbahan kawat berjaring, memudahkan sirkulasi udara berjalan dengan baik.
d.      Lantai
Alas kandang domba sebaiknya terbuat dari kayu atau bambu yang sudah diawetkan supaya tahan terhadap kelapukan. Celah lantai panggung dibuat kurang lebih 1,50 - 2 cm, agar kotoran dapat jatuh ke bawah, tetapi kaki domba tidak sampai terperosok. Kandang panggung yang terawat baik domba akan terlihat bersih dan sehat-sehat. Tinggi panggung dari tanah dapat dibuat minimal 50 – 80 cm. Hal ini bersesuaian dengan kandang yang berada di GG dengan bahan yang terbuat dari belahan bambu dengan jarak antar potongan bambu 2 cm, ukuran ini cukup untuk kotoran bisa jatuh ke dalam kolong kandnang, namun ketinggian panggung dari tanah adalah 49 cm sehingga tergolong kurang tinggi dengan ajuran.
e.       Peralatan Kandang
Peralatan kandang berupa tempat pakan dan tempat minum domba. Ukuran tempat pakan individu untuk tempat domba yaitu lebar bagian atas 50 cm, lebar bagian bawah 25 cm, tinggi bagian dalam 25 cm dan tinggi bagian luar 50 cm. ukuran lebar bagian atas tempat pakan individu kandang domba yang ada di kandang GG adalah 47 cm dan lebar bagian bawah adalah 25 cm, sedangkan ukuran tinggi bagian atas adalah 48 cm dan tinggi bagian bawah adalah 23 cm.
f.       Lebar selokan, Selasar, dan Jalan Perawatan
Ukuran lebar selokan kandang domba adalah 32 cm dengan kedalaaman 16 cm, ukuran ini cukup untuk menampung air dan menjadi saluran air sehingga tidak terjadi genanagan air didalam lingkungan kandang. Lebar selasar adalah 65 cm, ukuran ini cukup untuk jalan perawatan manusia untuk memelihara dan melihat kondisi domba yang berada di dalam kandang. Sedangkan jalan perawaatn kandang GG berukuran 105 cm, ukuran ini sudah mencukupi sebagai jaln perawatan untuk mengangkut pakan dan gerobak dorong masuk kedalam lingkungan kandang.
g.      Arah Kandang
Cahaya matahari merupakan disinfektan alami yang sangat ampuh. Oleh karena itu, pendirian kandang harus membujur dari utara-selatan, agar cahaya matahari leluasa masuk kedalam kandang. Hal ini sudah sesuai dengan arah kandang sapi yang berada di Kmapus GG yang membujur ke arah utara-selatan dan melintang ke timur.

















V. KESIMPULAN

Kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan untuk melindungi ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang dan gangguan lainnya. Kandang memiliki peranan yang besar dalam usaha perternakan. Jika tidak diperhatikan kesehatan, konstruksi dan perawatannya kandang mampu menjadi media penularan dan menjadi sarang penyakit yang mengganggu ternak dan menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, konstruksi bangunan kandang merupakan hal yang utama dan sangat dibutuhkan oleh setiap peternak. Hal ini diharapkan agar peternak bisa membangun kandang yang efisien bagi pertumbuhann dan perkembangan ternak yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap produktivitas yang dihasilkan.


















DAFTAR PUSTAKA



EfendiY. 2012. Sistem Perkandangan Ternak Domba .http://bp3kbansari2. blogspot.com/2010/07/sistem-perkandangan-ternak-domba.html. 2013          Oktober 30)

N.G.A. Mulyantini. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Peternakan.co.id. 2012. Fungsi Kandang Ternak. http://www.peternakan.co.id (2013 September 30)

Purbowati E. 2009. Usaha Penggemukan Domba. Jakarta: Penebar swadaya

Randu D. 2010. Perkandangan Ternak Kambing dan Domba. http://deddy-randu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-ternak-kambing-dan-domba.html (2013 Oktober 1)

Rasyid A dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong. Pasuruan: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan




2 komentar:

  1. Play Baccarat Online | Play Online Baccarat - FEBCASINO
    Baccarat is one of the oldest and most famous and popular 바카라 betting 제왕 카지노 strategies. Baccarat is a very popular card game in Asia. 바카라사이트

    BalasHapus
  2. Casino Review 2021: Best Online Slots in Canada
    Casino Review 2021: Best 바카라 검증 Online Slots in Canada 인터넷 바카라 · 배당흐름 10X Bonus Code: No Code Needed · 20x Deposit Bonus 강원 랜드 앵벌이 up to C$400 · 50x Wager 100% up to 365 bet C$1500.

    BalasHapus